Sunday, August 25, 2019

Merayakan Kemerdekaan dengan Toleransi dan Tolak Hoax


Image result for gambar bendera
Ilustrasi: goodnewsfromindonesia
Kemerdekaan barulah kemerdekaan sejati, jikalau dengan kemerdekaan itu kita menemukan kepribadian kita sendiri. (Soekarno)
Makna Kemerdekaan
17 Agustus merupakan hari yang bersejarah dan membahagiakan. Namun, hari yang menyedihkan dan mengharukan pula. Kita tentu sangat bahagia bila merdeka. Namun, untuk mencapai kemerdekaan itu banyak pula para pejuang yang harus mengorbankan dirinya. Banyak sekali pelajaran yang dapat kita ambil dari makna kemerdekaan ini. Salah satunya adalah persatuan yang lahir dalam menggapai kemerdekaan ini. Karena dalam menggapai kemerdekaan ini para pejuang bangsa yang berasal dari berbagai daerah, suku, agama, dan ras bersatu padu untuk menggapai kemerdekaan itu. Bahkan, mereka mungkin tidak mengenal perbedaan yang nyata diantara mereka. Itu semua terjadi karena mereka sangat menyadari bila mereka terpecah maka kemerdekaan tidak akan pernah menjadi milik Indonesia. Mereka mungkin belajar dari penyebab keruntuhan kerajaan-kerajaan yang ada di Indonesia dulu. Yang salah satu penyebabnya adalah politik adu domba yang dilakukakan oleh Belanda. Miris. Itulah alasan mereka untuk bersatu dan memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Hoax dan Dampaknya                                       
Di era yang serba canggih ini telah ditawarkan berbagai macam kemudahan berkomunikasi dan kecepatan dalam mendapatkan suatu informasi melalui jaringan internet. Tentu saja sudah menjadi manfaat positif dari adanya globalisasi dalam bidang teknologi dan informasi yang saat ini dikonsumsi oleh hampir seluruh masyarakat dunia salah satunya Indonesia. Namun, kita juga tak dapat menyangkal bahwa terdapat dampak negatif yang ditimbulkan dari globalisasi tersebut. 
Semakin banyak kita menggunakannya, tentu saja semakin besar pula kita akan terkena dampak negatifnya. Seperti yang kita ketahui saat ini, berbagai macam kejahatan dan penipuan dalam internet semakin merajalela utamanya terkait dengan hoax. Hoax merupakan suatu kebohongan publik yang hanya menguntungkan disalah satu pihak dan merugikan bagi pihak lain melalui sebuah informasi. 
Tidak dapat dipungkiri, munculnya hoax tersebut membidik sasaran pada masyarakat yang tidak kritis terhadap informasi yang disajikan. Hal tersebut memang terlihat sepele. Tetapi, apabila masyarakat selalu termakan oleh hoax, tidak menutup suatu kemungkinan akan mengubah pandangan dan persepsi masyarakat akan suatu fenomena. Dengan begitu, akan lebih mudah terombang-ambing dengan hal-hal negatif yang dapat mengakibatkan perpecahan dalam masyarakat.
Ada pun yang menyebabkan timbulnya hoax yang pertama adalah karena menyalahgunakan kemudahan dalam mengakses internet. Mengapa hal ini dapat terjadi? Berita ataupun informasi secara cepat menyebar melalui media internet. Bahkan pembuat berita atau informasi saat ini tidak hanya portal berita saja yang dapat mempublikasikan. Namun, setiap orang dapat membuat berita sendiri atas kejadian yang terjadi saat itu juga dan kemudian mengunggahnya di internet. Adanya kebebasan ini tentunya membuat informasi semakin bermacam-macam dan sulit dipilah.
Alasan yang kedua adalah besarnya keinginan untuk mengaktualisasi diri. Keinginan untuk eksis dalam media sosial tentu saja menjadi suatu hal yang biasa di zaman sekarang. Manusia berlomba-lomba untuk menjadi viral dan terkenal. Berbagai cara akan dilakukan untuk mendapatkan pengakuan serta pujian dari masyarakat. Di samping mendapatkan pujian, tentunya menjadi viral dapat menghasilkan ladang uang juga. Seperti yang kita ketahui, remaja berumur belasan tahun pun bisa mendapatkan uang puluhan juta bahkan milyar karena konten kreatif video yang diunggah di Youtube dan ditonton oleh jutaan orang.
Alasan yang ketiga adalah adanya kepentingan kelompok ataupun pribadi. Bagaimana hal tersebut dapat terjadi? Di tengah sengitnya persaingan global ini akan mendorong orang-orang semakin menciptakan kreatifitas tanpa batas. Keinginan untuk dapat bertahan dalam derasnya persaingan tersebut memunculkan pola perilaku dan kebiasaan baru terhadap generasi milenial ini. Jutaan orang akan berlomba-lomba untuk bisa eksis dan ingin menjadi pemenang dalam suatu persaingan. Akibat dari ketatnya persaingan tersebut, beberapa oknum mungkin berniat untuk mencurangi lawannya dengan menyebar berita hoax yang belum tentu kebenarannya.
Hubungan Hoax dan Kemerdekaan
Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa ada beberapa alasan mengapa orang zaman ini sangat suka menyebar berita hoax. Sebagai contoh ada beberapa orang yang tidak senang dengan kemerdekaan Indonesia berusaha untuk mengadu domba. Dan juga telah melanggar Undang-Undang No. 11 tahun 2008 . dalam Pasal 28 ayat 2 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, berbunyi, "Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi yang ditujukkan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA)"
Akhir-akhir ini terjadi berbagai masalah yang rata-rata mengusik perbedaan yang ada di Indonesia. Padahal seharusnya mereka sadar bahwa Indonesia sejak dulu memang kaya akan perbedaan. Namun, mengapa mereka masih tidak menyadarinya? Bahkan, dengan perbedaan itu pula Indonesia dapat menggapai kemerdekaan. Saya sungguh sedih. Mereka seolah-olah merasa bangga dengan keegoisan yang mereka lakukan. Bahkan, para pejuang bangsa akan sedih bila melihat kejadian saat ini. Bukan hanya itu saja. Masih banyak para generasi bangsa yang salah pergaulan diantaranya pecandu obat-obatan terlarang.
Jika seperti ini terus saya merasa miris melihat bangsa Indonesia saat ini. Bukannnya menjadi agen perubahan bangsa ke arah yang benar, ini malah menghabiskan waktu untuk membahas yang tidak akan pernah ada jawabannya. Andai saja mereka sadar bahwa mereka sedang terjajah oleh keegoisan hati mereka sendiri. Bahkan  dari keegoisan mereka ketidakadilan di Indonesia semakin menjadi-jadi. Namun, tetap tidak sadar akibat dari keegoisan mereka.
Cara Melawan Hoax                                                                                           
Berdasarkan data dari kominfo.go.id. (24/02/2019) ada beberapa cara melawan hoax. Pertama, hati-hati dengan judul provokatif. Berita hoax seringkali menggunakan judul sensasional yang provokatif, misalnya dengan langsung menudingkan jari ke pihak tertentu. Isinya pun bisa diambil dari berita media resmi, hanya saja diubah-ubah agar menimbulkan persepsi sesuai yang dikehendaki sang pembuat hoax. Oleh karenanya, apabila menjumpai berita dengan judul provokatif, sebaiknya Anda mencari referensi berupa berita serupa dari situs online resmi, kemudian bandingkan isinya, apakah sama atau berbeda. Dengan demikian, setidaknya Anda sebagai pembaca bisa memperoleh kesimpulan yang lebih berimbang.
Kedua, Cermati alamat situs. Untuk informasi yang diperoleh dari website atau mencantumkan link, cermatilah alamat URL situs dimaksud. Apabila berasal dari situs yang belum terverifikasi sebagai institusi pers resmi, misalnya menggunakan domain blog, maka informasinya bisa dibilang meragukan. Menurut catatan Dewan Pers, di Indonesia terdapat sekitar 43.000 situs di Indonesia yang mengklaim sebagai portal berita. Dari jumlah tersebut, yang sudah terverifikasi sebagai situs berita resmi tak sampai 300. Artinya terdapat setidaknya puluhan ribu situs yang berpotensi menyebarkan berita palsu di internet yang mesti diwaspadai.
Dengan kita melawan hoax maka kita sebagai warga Negara Indonesia yang baik dapat mengerti arti kemerdekaan yang sesungguhnya.